Stefano Cugurra Berharap Tak Lama Menunggu Kepastian Musim Baru

Pelatih Bali United Stefano Cugurra berharap tidak lama menunggu kepastian musim baru agar dirinya dapat menyusun program buat tim besutannya selesai PSSI membatalkan Liga 1 2020.
Dalam keputusannya, komite eksekutif (Exco) PSSI namun menyebutkan pembatalan saja. Induk organisasi sepakbola nasional itu tidak menyinggung mengenai waktu bergulirnya kompetisi musim 2021.
Keputusan mengenai kepastian musim baru dibutuhkan klub dalam menyusun program kerja sewaktu satu tahun. Situasi ini membuat klub kontestan Liga 1 belum bergetar untuk menyiapkan tim supaya rencana mereka tidak berantakan laksana atas musim 2020.
Hal itu nan ingin dihindari Bali United pada musim ini. Penggawa Serdadu Tridatu sampai saat ini masih menjalani program latihan mandiri supaya kebugaran pemain tidak menurun, mengingat Bali United pun buat berlaga hadapan Piala AFC 2021.
Cugurra berharap PSSI segera memastikan waktu pelaksanaan musim baru. Menurut Cugurra, kejelasan kompetisi masih dinantikan demi merealisasikan program latihan adapun telah disiapkan untuk Fadil Sausu lagi kawan-kawan.
“Semoga Liga 1 antara Indonesia tahun ini bisa segera terlaksana. Kasihan tim menyertai pemain, karena sudah hampir satu tahun tanpa kompetisi,” ujar pelatih bahwa akrab disapa Teco ini dilansir laman resmi klub.
“Semakin bergas terlaksana, semakin saling menolong agar kita punya kualitas sepakbola di Indonesia. Tetap protokol kesehatan diperhatikan juga.”
Seperti diwartakan sebelumnya, perizinan menjadi kendala utama bagi operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) terdalam menggelar Liga 1 bersama 2. Demi mengubah pendirian kepolisian RI (Polri), PT LIB berniat menggelar laga simulasi setelah Kapolri anyar dilantik.
Laga ini demi gambaran penerapan protokol kesehatan saat Liga 1 memakai 2 digulirkan. PT LIB berharap Polri bisa mengeluarkan izin selepas menonton pertandingan itu.
Sementara itu, Teco mengmenyibakkan pemain yang merupakan inspirasinya sejak mungil, yakni bintang Brasil hadapan Piala Dunia 1978 bersama 1982, Arthur Antunes Coimbra, atau yang akrab disapa Zico. Direktur teknik Kashima Antlers ini merupakan pahlawan Teco ketika Zico memperkompeten Flamengo.
“Saya ketimbang mungil bersedia tim Flamengo, karena ada satu pemain bahwa saya bersedia, yaitu Zico. Kalau era Timnas Brasil juara Piala Dunia tahun 1994, ada dua penyerang bahwa saya idolakan, yaitu Romario dan Bebeto,” kata Teco.
“Saya pikir cukup waktu itu suporter Flamengo sangat fanatik. Kalau dalam kota saya Rio de Janeiro ada empat tim besar bahwa terkenalm yaitu Flamengo, Fluminense, Vasco da Gama mengiringi Botafogo. Keempat tim ini jika bertanding, stadion seterus penuh. Flamengo pun juara Liga Seri A Brasil mengiringi Copa Libertadores cukup tahun 2019 terus.”
SIMAK JUGA: BERITA SEPAKBOLA NASIONAL!